Kamis, 22 Januari 2015

analisis fundamental


”Analisis fundamental merupakan salah satu cara melakukan penilaian saham dengan mempelajari berbagai indikator terkait kondisi makro ekonomi dan kondisi industri suatu perusahaan, termasuk berbagai indikator dari manajemen keuangan. ”
Proses analisis keputusan investasi berdasarkan pendekatan analisis fundamental meliputi:
a.      Mengetahui kinerja keuangan emiten melalui analisis laporan keuangan emiten, termasuk analisis laporan keuangan yang diproyeksikan ke periode yang akan datang, yaitu dengan membandingakan laporan keuangan emiten melalui perbandingan internal dan eksternal.
b.      Menetukan nilai intrinsik efek emiten melalui analisis sekuritas individu, dengan membandingkan apakah harga saham per suatu emiten mispriced (undervalue atau overvalue).

Tujuan dari analisis fundamental menurut Tandelilin (2000 : 233) adalah untuk menentukan saham perusahaan manakah yang harga pasarnya lebih rendah dari nilai intrinsiknya (undervalued), sehingga layak dibeli serta saham manakah yang harga pasarnya lebih tinggi dari nilai intrinsiknya (overvalued), sehingga menguntungkan untuk dijual.
Pengambilan keputusan berdasarkan analisis fundamental adalah dengan menggunakan analisis top-down, yaitu dengan memperhatikan situasi dan kondisi seperti tampak dalam diagram di bawah ini :


    Ekonomi Makro
 

                                      Melihat kondisi ekonomi makro suatu negara, misalnya
                                      Kebijakan pemerintah, tingkat inflasi, dan sebagainya.       

        industri


Mengetahui industri manakah yang sedang populer dan berkembang.

         Perusahaan
 
Melihat kondisi internal dari perusahaan yang akan dijadikan sarana investasi.
Menghitung kondisi perusahaan biasanya dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio secara garis besar di bagi dalam 5 kategori utama antara lain, yaitu :
  1. Rasio Keuntungan (Profitability Ratio)
Mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan.
  1. Rasio Harga (Price Ratio ) atau Rasio Saham (Common stock Ratio)
Mengevaluasi kinerja perusahaan melalui basis per saham.
  1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek.
  1. Rasio Daya Ungkit (Leverage Ratio)
Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana perusahaan dibiayai atau difinansir oleh pihak luar atau dengan kata lain financial leverage menunjukan proporsi atas penggunaan utang untuk membiayai investasi perusahaan.
  1. Rasio Efisiensi atau Rasio Aktivitas
Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya.

2.      Tipe Pengambilan Keputusan Dalam Analisis Fundamental (Bagi Investor / Calon Investor)
Keterangan
Hasil Perbadingan
Penilaian
Keputusan
Harga saham pasar < Nilai intrinsik
Dihargai terlalu rendah
Undervalue
Dibeli (Buy) atau Ditahan (Hold)
Harga saham pasar > Nilai intrinsik
Dihargai terlalu tinggi
Overvalue
Dijual (sell)
Harga saham pasar = Nilai intrinsik
Harga seimbang
-
Ditahan (Hold)

3.      Model Analisis Fundamental
a.      Model Nilai Buku ( Book Value Model )
Total asset ini dalam artian asset perusahaan dijual pada nilai akuntansinya setelah dikurangi dengan total liabilities dan prefered value stock dan dibagi dengan outstanding shares of common stock yang merupakan hak para pemegang saham.
                      Total Asset – total liability – preffered stock 
       P = ----------------------------------------------------------------
                  Number of shares of commond stocks outstanding
P :  Nilai intrinsik per lembar Saham Biasa
Contoh Soal :
Nona Shey mempunyai keinginan untuk bermain dalam bidang saham. Ia sedang menganalisis kondisi intern suatu perusahaan yang bergerak di bidang retail. Perusahaan tersebut mempunyai hutang lancar dan hutang jangka panjang masing-masing Rp 20.000.000 dan Rp.45.000.000. Sementara itu, total aktiva perusahaan sebesar Rp 90.000.000 dan jumlah saham yang diterbitkan sebanyak 50.000 lembar saham. Berapa nilai instrinsik saham tersebut? Keputusan apa yang diambil oleh Nona Shey bila harga pasar saat ini adalah Rp 800?
Jawab :
P          =          90.000.000 – ( 20.000.000 + 45.000.000 ) – 0
                                                50.000
P          =         25.000.000     
                                    50.000
                        =          Rp 500 / lembar
Keputusan :

Nilai intrinsik < harga pasar, maka saham tersebut tidak layak dibeli oleh Nona Shey. Sebaiknya memilih saham perusahaan lain, atau menunggu hingga saham tersebut mempunyai harga pasar yang lebih rendah dari nilai intrinsiknya.


LAB. MAMEN 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar